 |
| Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA., saat membuka acara pelatihan metodologi penelitian di Aula Pascasarjana, Rabu (11/6). |
Pelatihan yang diikuti 65 dosen dari Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi Bisnis itu dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama tentang sosialisasi program kerja serta strategi penelitian dan pengabdian masyarakat LP4M yang disampaikan oleh Dr. Abshor Marantika, S.E., M.Si., Dr. Anuar Sanusi, M.Si., dan Yulmaini, S.Kom. M.Sc. Sementara sesi dua tentang metodologi penelitian yang akan dipandu oleh Dr. Suhendro Yusuf Irianto, M.Kom untuk Fakultas Ilmu Komputer dan Dr. Anuar Sanusi, M.Si., untuk Fakultas Ekonomi Bisnis.
Kepala LP4M, Dr. Abshor Marantika, S.E., M.Si. mengatakan konsekuensi peningkatan status dari binaan menjadi madya, salah satunya yakni LP4M harus meningkatkan tata kelola lembaga penelitian baik dari aspek sumber daya manusia (SDM) maupun manajemen.
“Dalam hal manajemen, kami harus lebih aktif melakukan pertemuan ilmiah, seperti workshop, diskusi maupun penelitian secara berkelanjutan. Sebelumnya kami telah menyelenggarakan beberapa pelatihan berkenaan jurnal ilmiah, dan sekarang dilanjutkan dengan pelatihan metolid agar dosen lebih memahami tentang tata cara atau aturan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian.” paparnya.
Menurutnya penelitian menjadi salah satu peningkatan kualitas dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dengan penelitian setidaknya akan menentukan kualitas SDM sebagai representasi suatu institusi pendidikan, selain itu pula secara output akan menghasilkan kualitas lulusan sarjana yang dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat.
“Diharapkan melalui pelatihan metodologi penelitian ini akan memotivasi semua dosen untuk meningkatkan kualitasnya secara keilmuan maupun implementasi, dimana manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara baik dan positif.” ucap Abshor.
Sementara itu Rektor Dr. Andi Desfiandi, SE.MA, berharap peningkatan status LP4M menjadi madya menjadi momentum bagi sivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan budaya penelitian dan pengabdian masyarakat.
Menurutnya peningkatan status madya merupakan kepercayaan dari Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti) yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, yakni dengan cara berpatisipasi aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. “Saya berharap status madya yang sekarang kita sandang bisa meningkatkan iklim penelitian di IBI Darmajaya, baik di kalangan dosen maupun mahasiswa.” ucapnya.
Kendati demikian, Andi juga mengingatkan bahwa peningkatan status madya juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan baik. Pasalnya akan ada pengawasan dan evaluasi dari Dikti atas realisasi dana yang telah diterima, apakah sesuai dengan yang diamanahkan atau tidak. “Untuk itu kita harus bisa menjaga kepercayaan ini dengan sebaik mungkin” tegas Andi.
Pada kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan terima kasih kepada Dikti atas kepercayaan yang diberikan pada IBI Darmajaya, juga kepada sivitas akademika yang tidak pernah lelah untuk meningkatkan prestasi dan kualitas dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi.
“Keberhasilan Darmajaya menyisihkan 3400-an PTS/PTN ini menjadi salah satu indikator bahwa dipercaya untuk mengembangkan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat secara mandiri dengan prinsip desentralisasi. Bahkan, dengan kepercayaan Dikti tersebut menandakan bahwa penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa Darmajaya kualitasnya diakui ditingkat yang lebih tinggi yakni ditingkat madya.” tandasnya. (*)
0 comments:
Post a Comment