Ahmad Marhaen/Teraslampung.com
PALEMBANG - Peta persaingan Pilpres 2014 yang menghadirkan dua pasang calon, Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terutama di wilayah Sumatera Selatan diyakini dapat dimenangkan pasangan nomor urut satu dengan raihan suara mencapai lebih dari 70 persen.
Hal ini diungkap Tabroni Husein, tokoh masyarakat yang juga mantan Wakil Gubernur Sumsel di masa Rosihan Arsyad. Tabroni menjelaskan, dua pasang Capres Cawapres ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana manusia biasa namun berbeda karakter personal dalam hal kepemimpinan.
"Secara pribadi, sudah cukup lama mengenal Prabowo dan Hatta dengan segala kekurangan dan aelebihannya. Akan tetapi untuk Jokowi baru terlihat sejak jadi Gubernur DKI. Kalau Jusuf Kalla semua orang pasti sudah mengetahui karena beliau mantan Wakil Presiden," ujar Tabroni
Kepemimpinan, kecerdasan, pengalaman serta wibawa, ditambahkannya, merupakan syarat menjadi pemimpin. Dari semua unsur syarat kepemimpinan itu, Prabowo lebih unggul dari semua faktor yang ada.
"Terlepas dari kekurangan yang ada, semua itu dapat tertutup oleh kelebihan yang dimiliki Prabowo. Sosok pemimpin dengan karakter yang menuntut kesempurnaan di setiap bidang tanpa pernah meremehkan orang lain," imbuh pria yang sekarang menjabat Persatuan Purnawirawan
Angkatan Darat Sumsel ini.
Ditambahkan Tabroni, Prabowo termasuk prajurit yang kariernya melejit karena punya prestasi dan sangat dihormati dan disegani di lingkungan TNI. Kepemimpinan Presiden selama ini walau dari militer, akan tetapi kurang tegas dalam menyikapi masalah. Prabowo diyakininya dapat
mengisi kelemahan Presiden selama ini.
"Belum waktunya Jokowi memimpin Indonesia, kemampuan dalam melihat sebuah masalah dan mencari solusi masih kurang. Apalagi Prabowo mengambil Hatta Rajasa yang notabene putra sumsel dan punya pengalaman di pemerintahan sebagai Cawapres. Jadi keduanya dapat saling mengisi dan melengkapi," ujar lulusan Akabri angkatan 1968 ini.
Cawapres Hatta Rajasa, diyakini Tabroni dapat melengkapi semua hal karena sudah pernah tiga kali menjadi Menteri, Ketua Partai dan ahli ekonomi di Indonesia. Sebagai bukti, dijelaskannya, ekonomi Indonesia tetap mampu stabil ditengah badai ekonomi yang melanda dunia.
"Hatta Rajasa merupakan putra terbaik Sumsel yang sukses berkiprah di nasional. Tidak ada yang meragukan kemampuannya di lingkaran birokrasi. Pergaulan internasionalnya pun terbilang luas. Tantangan kedepan yakni ekonomi serta persaingan global dan Hatta pasti mampu menjawab tantangan tersebut," lanjutnya.
Dari semua syarat dan latar belakang, imbuhnya, pasangan Prabowo-Hatta merupakan jawaban akan kebutuhan sosok pemimpin Indonesia dengan segala tantangan kedepan. Dirinya ikut mengajak seluruh keluarga, teman dan purnawirawan untuk memilih pasangan dengan nomor urut satu.
"Khususnya kepada masyarakat Sumsel, jangan sampai salah pilih, pilihlah yang tepat dengan mendukung penuh pasangan no urut 1. Keunggulan Prabowo-Hatta diharapkan signifikan. Jangan kurang dari 70 persen. Jika kurang, warga Sumsel seolah tidak punya rasa solidaritas terhadap putra Sumsel yang sekarang bertarung untuk menjadi Wapres," pungkas mantan Ketua Forum Keluarga Komering Ulu ini.
PALEMBANG - Peta persaingan Pilpres 2014 yang menghadirkan dua pasang calon, Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terutama di wilayah Sumatera Selatan diyakini dapat dimenangkan pasangan nomor urut satu dengan raihan suara mencapai lebih dari 70 persen.
Hal ini diungkap Tabroni Husein, tokoh masyarakat yang juga mantan Wakil Gubernur Sumsel di masa Rosihan Arsyad. Tabroni menjelaskan, dua pasang Capres Cawapres ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana manusia biasa namun berbeda karakter personal dalam hal kepemimpinan.
"Secara pribadi, sudah cukup lama mengenal Prabowo dan Hatta dengan segala kekurangan dan aelebihannya. Akan tetapi untuk Jokowi baru terlihat sejak jadi Gubernur DKI. Kalau Jusuf Kalla semua orang pasti sudah mengetahui karena beliau mantan Wakil Presiden," ujar Tabroni
Kepemimpinan, kecerdasan, pengalaman serta wibawa, ditambahkannya, merupakan syarat menjadi pemimpin. Dari semua unsur syarat kepemimpinan itu, Prabowo lebih unggul dari semua faktor yang ada.
"Terlepas dari kekurangan yang ada, semua itu dapat tertutup oleh kelebihan yang dimiliki Prabowo. Sosok pemimpin dengan karakter yang menuntut kesempurnaan di setiap bidang tanpa pernah meremehkan orang lain," imbuh pria yang sekarang menjabat Persatuan Purnawirawan
Angkatan Darat Sumsel ini.
Ditambahkan Tabroni, Prabowo termasuk prajurit yang kariernya melejit karena punya prestasi dan sangat dihormati dan disegani di lingkungan TNI. Kepemimpinan Presiden selama ini walau dari militer, akan tetapi kurang tegas dalam menyikapi masalah. Prabowo diyakininya dapat
mengisi kelemahan Presiden selama ini.
"Belum waktunya Jokowi memimpin Indonesia, kemampuan dalam melihat sebuah masalah dan mencari solusi masih kurang. Apalagi Prabowo mengambil Hatta Rajasa yang notabene putra sumsel dan punya pengalaman di pemerintahan sebagai Cawapres. Jadi keduanya dapat saling mengisi dan melengkapi," ujar lulusan Akabri angkatan 1968 ini.
Cawapres Hatta Rajasa, diyakini Tabroni dapat melengkapi semua hal karena sudah pernah tiga kali menjadi Menteri, Ketua Partai dan ahli ekonomi di Indonesia. Sebagai bukti, dijelaskannya, ekonomi Indonesia tetap mampu stabil ditengah badai ekonomi yang melanda dunia.
"Hatta Rajasa merupakan putra terbaik Sumsel yang sukses berkiprah di nasional. Tidak ada yang meragukan kemampuannya di lingkaran birokrasi. Pergaulan internasionalnya pun terbilang luas. Tantangan kedepan yakni ekonomi serta persaingan global dan Hatta pasti mampu menjawab tantangan tersebut," lanjutnya.
Dari semua syarat dan latar belakang, imbuhnya, pasangan Prabowo-Hatta merupakan jawaban akan kebutuhan sosok pemimpin Indonesia dengan segala tantangan kedepan. Dirinya ikut mengajak seluruh keluarga, teman dan purnawirawan untuk memilih pasangan dengan nomor urut satu.
"Khususnya kepada masyarakat Sumsel, jangan sampai salah pilih, pilihlah yang tepat dengan mendukung penuh pasangan no urut 1. Keunggulan Prabowo-Hatta diharapkan signifikan. Jangan kurang dari 70 persen. Jika kurang, warga Sumsel seolah tidak punya rasa solidaritas terhadap putra Sumsel yang sekarang bertarung untuk menjadi Wapres," pungkas mantan Ketua Forum Keluarga Komering Ulu ini.
0 comments:
Post a Comment