Ahmad Marahen/Teraslampung.com
PALEMBANG - Guna membangun cinta masyarakat Sumatera Selatan terhadap pasangan Prabowo-Hatta, Relawan Muslimin dan Muslimat akan melakukan gerakan zikir. Zikir ini dilakukan para pendukung Prabowo-Hatta. Baik dalam kelompok besar maupun kecil, yang dilakukan di rumah maupun di tempat ibadah.
“Kami percaya gerakan zikir ini akan membangun cinta lahir dan batin terhadap pasangan Prabowo-Hatta,” kata Wawan Yudi Vici, ketua Relawan Muslimin dan Muslimat Sumatera Selatan, seusai bertemu dengan Ketua Forum Masyarakat Sumsel (FORMASS) Prabowo-Hatta, Jumat (6/6/2014) malam.
“Setelah berzikir kita berdoa kepada Allah, semoga umat muslim di Indonesia dikuatkan dan dipersatukan untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Sebab hanya pasangan ini yang diyakini dapat menyelamatkan umat
muslim. Dengan menyelamatkan umat muslim, maka Indonesia pun akan selamat dan menjadi lebih baik. Sebab meskipun Indonesia bukan negara Islam, tapi mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam,” kata
Wawan.
Mengapa pemimpin Indonesia harus muslim yang baik? “Saya bisa kasih contoh Amerika Serikat. Negara itu kan bukan negara berazaskan ideologi agama Kristen, tapi kan sulit kalau presidennya dari kalangan
Islam. Sebab mayoritas masyarakat di Amerika Serikat bukan Islam. Padahal pasti ada orang Amerika Serikat yang beragama Islam yang pintar dan layak menjadi presiden, tapi itu tidak mungkin, sebab presiden juga merupakan simbol moral masyarakat. Begitu juga dengan Indonesia,” katanya.
Apakah pasangan Jokowi-JK bukan muslim? “Mereka juga muslim, tapi kami menilai pasangan Prabowo-Hatta lebih jelas sikapnya dalam mengurusi umat muslim. Muslim yang sadar sebagai manusia biasa, yang pernah melakukan kesalahan, tapi berusaha memperbaiki kesalahan dengan bertekad menyelamatkan Indonesia,” ujarnya.
Dan, konsep Islam yang diusung pasangan Prabowo-Hatta juga beranjak dari kebudayaan Indonesia, seperti tertuang dalam Pancasila, yang mana tetap menghargai umat lain. “Bukan berarti membenci atau menyerang
umat lain. Itu tidak benar. Sebab Islam tidak mengajarkan hal tersebut,” katanya.
Persoalannya, sekitar 170 juta muslim di Indonesia saat ini hidupnya menderita. Kemiskinan dan kebodohan melanda masyarakat muslim. Padahal jika kekayaan di Indonesia dikelola dengan baik, dengan konsep Islam, semua kekayaan itu akan memakmurkan umat muslim, dan juga umat lainnya. “Islam itu indah dan adil, jadi agar dijalankan dengan baik, dibutuhkan pemimpin yang benar-benar paham dengan Islam, muslim yang baik,” ujarnya.
Gerakan zikir tidak menargetkan secara pasti jumlahnya. “Target kami, setiap warga di Sumsel atau bahkan di Indonesia melakukan zikir tiap malam dan berdoa bagi kemenangan Prabowo-Hatta,” tegas Wawan.
PALEMBANG - Guna membangun cinta masyarakat Sumatera Selatan terhadap pasangan Prabowo-Hatta, Relawan Muslimin dan Muslimat akan melakukan gerakan zikir. Zikir ini dilakukan para pendukung Prabowo-Hatta. Baik dalam kelompok besar maupun kecil, yang dilakukan di rumah maupun di tempat ibadah.
“Kami percaya gerakan zikir ini akan membangun cinta lahir dan batin terhadap pasangan Prabowo-Hatta,” kata Wawan Yudi Vici, ketua Relawan Muslimin dan Muslimat Sumatera Selatan, seusai bertemu dengan Ketua Forum Masyarakat Sumsel (FORMASS) Prabowo-Hatta, Jumat (6/6/2014) malam.
“Setelah berzikir kita berdoa kepada Allah, semoga umat muslim di Indonesia dikuatkan dan dipersatukan untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Sebab hanya pasangan ini yang diyakini dapat menyelamatkan umat
muslim. Dengan menyelamatkan umat muslim, maka Indonesia pun akan selamat dan menjadi lebih baik. Sebab meskipun Indonesia bukan negara Islam, tapi mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam,” kata
Wawan.
Mengapa pemimpin Indonesia harus muslim yang baik? “Saya bisa kasih contoh Amerika Serikat. Negara itu kan bukan negara berazaskan ideologi agama Kristen, tapi kan sulit kalau presidennya dari kalangan
Islam. Sebab mayoritas masyarakat di Amerika Serikat bukan Islam. Padahal pasti ada orang Amerika Serikat yang beragama Islam yang pintar dan layak menjadi presiden, tapi itu tidak mungkin, sebab presiden juga merupakan simbol moral masyarakat. Begitu juga dengan Indonesia,” katanya.
Apakah pasangan Jokowi-JK bukan muslim? “Mereka juga muslim, tapi kami menilai pasangan Prabowo-Hatta lebih jelas sikapnya dalam mengurusi umat muslim. Muslim yang sadar sebagai manusia biasa, yang pernah melakukan kesalahan, tapi berusaha memperbaiki kesalahan dengan bertekad menyelamatkan Indonesia,” ujarnya.
Dan, konsep Islam yang diusung pasangan Prabowo-Hatta juga beranjak dari kebudayaan Indonesia, seperti tertuang dalam Pancasila, yang mana tetap menghargai umat lain. “Bukan berarti membenci atau menyerang
umat lain. Itu tidak benar. Sebab Islam tidak mengajarkan hal tersebut,” katanya.
Persoalannya, sekitar 170 juta muslim di Indonesia saat ini hidupnya menderita. Kemiskinan dan kebodohan melanda masyarakat muslim. Padahal jika kekayaan di Indonesia dikelola dengan baik, dengan konsep Islam, semua kekayaan itu akan memakmurkan umat muslim, dan juga umat lainnya. “Islam itu indah dan adil, jadi agar dijalankan dengan baik, dibutuhkan pemimpin yang benar-benar paham dengan Islam, muslim yang baik,” ujarnya.
Gerakan zikir tidak menargetkan secara pasti jumlahnya. “Target kami, setiap warga di Sumsel atau bahkan di Indonesia melakukan zikir tiap malam dan berdoa bagi kemenangan Prabowo-Hatta,” tegas Wawan.
0 comments:
Post a Comment