30 Kg Ganja Ditemukan di Lemari Pakaian
Barang bukti 30 ganja. (Teraslampung/Zaenal) |
BANDARLAMPUNG - Direktorat Reserse Narkoba Subdit III Polda Lampung meringkus Hartati (32), seorang ibu rumah tangga yang menjadi bandar ganja, Sabtu (31/5) sekitar pukul 17.00 WIB. Dari tangan warga kampung Sidoarjo, Natar, Lampung Selatan, itu petugas menyita sekitar 30 kilogram ganja kering siap edar senilai Rp 60 juta yang dikemas dalam 30 paket besar.
Kepala Subdit III Direktorat Narkoba Polda Lampung, AKBP Ahmad Zulfikar, menjelaskan penangkapan tersangka Hartati berdasarkan hasil pengembangan dari tersangka Kamto yang tertangkap lebih dulu pada Jumat (30/5) lalu.
"Awalnya kami menangkap tersangka Jery di dekat STM 2 Mei pada Rabu (27/5) lalu, sekitar pukul 11.30 WIB dengan barang bukti sebanyak 6 paket besar ganja kering senilai Rp 500 ribu. Kemudian kami melakukan pengembangan, berhasil meringkus tersangka Kamto dirumahnya saat tersangka sedang bertransaksi dan ditemukan 1 kg ganja siap edar," tutur Zulfikar kepada wartawan, Minggu (1/6). (Baca: Pengedar Ganja Dibekuk di Dekat Sekolah)
Selanjutnya, berdasarkan keterangan dari tersangka Kamto, petugas kemudian melakukan pengembangan. Petugas berhasil meringkus seorang ibu rumah tangga sebagai bandar ganja yakni Hartati dirumahnya di kampung Sidoarjo, Natar, Lampung Selatan.
"Saat kami geledah, ditemukan sebanyak 30 paket besar ganja kering yang disimpan tersangka Hartati di dalam kamarnya. Ganja itu masih terbungkus dengan lakban dan dikemas dalam karung beras," papar dia.
Menurut Zulfikar tersangka Hartati merupakan bandar besar yang kerap mengedarkan ganja di wilayah hukum Polda Lampung. Hartati sudah menjadi target operasi (TO) kami selama dua tahun.
“Dari operasi sebelumnya, polisi sudah mengamankan ganja seberat 5 kg, 2 kg, dan 7 kg. Dari pengakuan para tersangka, barang haram itu didapat dari tersangka Hartati," jelas dia.
Saat diperiksa Hartati mengaku hanya menjalankan perintah suaminya yakni Yono. Kepada polisi Hartati mengaku hanya menjalankan perintah suaminya. Uang hasil jual-beli ganja sudah diterima langsung suaminya.
“Ganja itu setiap dijual kepada pembeli memang sudah dipaketin seberat 1 kg seharga Rp2 juta, nah istrinya inilah yang memberikan kepada para pembeli itu," kata dia.
Zulfikar menegaskan, Direktorat Narkoba Polda lampung kini tengah memburu suami dari tersangka Hartati yakni Yono yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Karena kami mendapati di rumah tersebut adalah istrinya, maka istrinya kami bawa sedangkan suaminya masih dalam pengejaran petugas dilapangan," tegas dia.
Sementara menurut keterangan tersangka Hartati kepada wartawan, ia mengaku bahwa ganja sebanyak 30 kg tersebut merupakan milik teman suaminya yang dititipkan dirumahnya.
"Ganja itu punya teman suami saya. Barang itu sudah semingguan dititipkan di rumahnya dan disimpan suami saya di dalam lemari," ujar ibu dua anak ini.
Hartati mengaku suaminya jarang pulang. Selain bekerja sebagai sopit mobil travel, suami Hartati juga menjadi buruh di perusahaan mebel. Hartati juga mengaku, meskipun barang haram tersebut merupakan milik teman suaminya, ia juga kerap membantu suaminya untuk menjual barang haram tersebut berdasarkan perintah dari suaminya.
"Kalau barang sudah dipaketin suami, saya hanya disuruh suami untuk memberikannya kepada yang sudah yang mau mengambil.Untuk pembayarannya, saya tidak tahu menahu, karena itu semua urusannya sama suami saya," ungkapnya.
Hartati mengaku setiap harinya mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari hari berkisar Rp 50-100 ribu. "Sehari, saya dikasih uang sama dia (Yono) sebesar Rp50-100 ribu untuk kebutuhan dapur dan kedua anak saya," kata dia.
Polisi akan menjerat tersangja Hartati dengan Pasal 111 dan 114 UU tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 20 tahun penjara atau seumur hidup.
0 comments:
Post a Comment