Isbedy Stiawan ZS/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Singapura akan menjadi tuan rumah Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VII pada 29-31 Agustus 2014. Ahmir Ahmad, salah seorang panitia PPN VII, mengatakan PPN di Singapura dihelat atas kerja sama Persatuan Kemuning, Kumpulan Angkatan Muda Sastera, Taman Warisan Melayu, Majelis Seni Kebangsaan akan berlangsung di Taman Warisan, 85, Sultan Gate, Singapura.
Menurut Ahmir, PPN VII tahun 2014 ini mengusung tema “Menjejaki Akar Sejarah Kewibawaan dan Perkembangan Dunia Perpuisian Nusantara" akan diikuti para penyair dari Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand.
“Karena keterbatasan dana, panitia hanya memfasilitasi penginapan, makan, dan minum semasa berlangsung kegiatan,” kata dia.
Dikatakan Ahmir, PPN VII melibatkan peninjau, pemerhati dan peminat bahasa, budaya, sastera dan puisi, selain pembicara. “Tapi khusus peserta PPN adalah penyair, tokoh sastrawan, budayawan dari lima negara yang diundang oleh panitia secara resmi,” jelas Ahmir.
Ahmir Ahmad menambahkan, penyair yang diundang diharap mengirimkan 2 puisi dan tidak melebihi 30 baris. “Penyair boleh menghantar lebih 2 karya puisi, namun hanya 2 puisi sahaja yang akan dipilih oleh pihak editor yang dilantik oleh panitia,” ujarnya.
Menurut Ahmir, penyair yang karya puisinya termuat di dalam antologi puisi Pertemuan Penyair Nusantara VII akan menerima antologi puisi tersebut. Sedangkan peserta atau penyair lain yang ingin mendapatkan antologi puisi tersebut, boleh membelinya dengan harga yang akan ditetapkan oleh pihak panitia.
Dikatakan Ahmir, peserta PPN VII di luar Singapura akan dibatasi jumlahnya. Hal ini disebabkan dana yang terbatas. Misalnya, kata dia lagi, untuk penyair Indoenesia dibatasi 17 orang. “Ke-17 penyair Indonesia yang diundang secara resmi akan mendapatkan fasilitas penginapan, makan, dan minum selama kegiatan berlangsung,” tuturnya.
PPN VII ini terbuka bagi penyair lain yang ingin datang, namun tidak mendapatkan fasilitas yang disediakan panitia.
Menurut Ahmir, PPN VII tahun 2014 ini mengusung tema “Menjejaki Akar Sejarah Kewibawaan dan Perkembangan Dunia Perpuisian Nusantara" akan diikuti para penyair dari Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand.
“Karena keterbatasan dana, panitia hanya memfasilitasi penginapan, makan, dan minum semasa berlangsung kegiatan,” kata dia.
Dikatakan Ahmir, PPN VII melibatkan peninjau, pemerhati dan peminat bahasa, budaya, sastera dan puisi, selain pembicara. “Tapi khusus peserta PPN adalah penyair, tokoh sastrawan, budayawan dari lima negara yang diundang oleh panitia secara resmi,” jelas Ahmir.
Ahmir Ahmad menambahkan, penyair yang diundang diharap mengirimkan 2 puisi dan tidak melebihi 30 baris. “Penyair boleh menghantar lebih 2 karya puisi, namun hanya 2 puisi sahaja yang akan dipilih oleh pihak editor yang dilantik oleh panitia,” ujarnya.
Menurut Ahmir, penyair yang karya puisinya termuat di dalam antologi puisi Pertemuan Penyair Nusantara VII akan menerima antologi puisi tersebut. Sedangkan peserta atau penyair lain yang ingin mendapatkan antologi puisi tersebut, boleh membelinya dengan harga yang akan ditetapkan oleh pihak panitia.
Dikatakan Ahmir, peserta PPN VII di luar Singapura akan dibatasi jumlahnya. Hal ini disebabkan dana yang terbatas. Misalnya, kata dia lagi, untuk penyair Indoenesia dibatasi 17 orang. “Ke-17 penyair Indonesia yang diundang secara resmi akan mendapatkan fasilitas penginapan, makan, dan minum selama kegiatan berlangsung,” tuturnya.
PPN VII ini terbuka bagi penyair lain yang ingin datang, namun tidak mendapatkan fasilitas yang disediakan panitia.
0 comments:
Post a Comment