728x90 AdSpace

  • Berita Terkini

    Tuesday, May 13, 2014

    Pendidikan di Lampung Tengah Perlu Revitalisasi

    Supriyanto/Teraslampung.com

    Joni Syarif di  ruang praktik (Teraslampung/Supriyanto)
    GUNUNGSUGIH - Mutu Pendidikan akan berkembang jika didukung oleh tiga faktor yang saling bersinergi, yakni sumberdaya manusia (SDM) sumber daya Prasarana  dan  Sumber daya Pembiayaan yang memadai. Ketiga faktor inilah yang saat ini menjadi problema bagi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 (SMKN 2)  Terbanggibesar, Lampung Tengah. 

    ”Saya kira tanpa dukungan  SDM pendidik dan kependidikan, serta prasarana dan pembiayaan yang memadai, SMK sulit untuk meningkatkan diri menjadi lebih berkualitas,” ungkap Kepala SMKN2 Terbanggibesar  Joni Syarif, Selasa (13/5).
    Menurut Joni, saat ini untuk proses pembelajaran bagi tujuh program keahlian yang di kembangkan di SMKN2 Terbanggibesar ditangani oleh  115 orang  guru,  sebanyak  16 orang diantaranya statusnya masih sebagai guru honorer. Tentunya, dengan masih banyaknya tenaga honorer akan sangat membebani pembiayaan sekolah. Di SMKN2 Terbanggibesar saat ini ada dua program keahlian yang tenaga gurunya masih honorer.

     ”Program keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) semua tenaga pengajarnya masih berstatus honorer belum ada yang PNS, padahal sudah enam tahun program keahlian ini dikembangkan,”katanya.

    Joni berharap, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah harus sudah melakukan upaya penambahan guru berstatus PNS, setidaknya untuk kebutuhan guru lima tahun mendatang. Karena, lima tahun ke depan, tegas Joni, akan terjadi pengurangan guru karena pensiun, terutama guru pada program keahlian teknik kosntruksi kayu (TKK), teknik mesin dan teknik otomotif. 

    "Bila tidak diantisipasi dari sekarang, maka ke depan SMKN2 Terbanggibesar  akan terjadi krisis guru teknologi dan kejuruan. Sedang universitas yang mengembangkan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan hanya ada di Jogyakarta dan Padang," kata dia.

    Untuk pengembangan mutu pendidikan di sekolah kejuruan tentu saja yang dibutuhkan adalah guru berlatar belakang pendidikan guru dan pendidikan teknik, bukan hanya sarjana teknik. Karena dalam proses pembelajaran akan sangat berbeda antara sarjana teknik murni dengan sarjana teknik yang berlatar belakang keguruan, terutama dalam metode dan penilaian. 

    ”Sarjana teknik bisa diangkat menjadi guru, tetapi harus di lakukan pemagangan tentang ilmu keguruan dan pendidikan selama dua semester,”katanya.

    Untuk meningkatkan kualitas SMKN2 Terbanggibesar, kata Joni, pihaknya terus meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan ilmu  sesuai kebutuhan perkembangan teknologi saat  ini. Mereka diikutkan dalam magang di bengkel-bengkel industri untuk mendapatkan sertifikat assesor, atau melalui pendidikan formal di beberapa perguruan tinggi dan mengikuti training-training teknologi dan kejuruan.  

    ”Yang  sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pendidikan kejuruan adalah revitalisasi pendidikan. Sampai saat ini belum nampak adanya upaya untuk merevitalisasi sekolah kejuruan,”katanya.


    Revitalisasi yang dibutuhkan tentunya terkait dengan peralatan praktek sekolah kejuruan. Dia mencontohkan, saat ini peralatan praktek siswa yang ada di SMKN2 Terbanggibesar sudah tua, karena diperoleh dari pengadaan tahun 1988-1990. Untuk perbaikan peralatan yang baru, tentu saja tidak mungkin dapat  dipenuhi oleh sekolah atau oleh masyarakat, karena harga satu peralatan ada yang diatas seratusan juta. 

    Oleh karena itu, kata dia,  pemerintah harus memberikan porsi anggaran yang sesuai kebutuhan sekolah kujuran. ”Kebutuhan anggaran untuk sekolah kejuruan sangat jauh berbeda dengan sekolah umum. Pemerintah harus memberikan anggaran untuk sekolah kejuruan secara proporsional setelah melalui penghitungan kebutuhan riil,”tandasnya.  
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pendidikan di Lampung Tengah Perlu Revitalisasi Rating: 5 Reviewed By: r3nc0n9
    Scroll to Top