Aan Frimadona Rosa/Teraslampung.com
WAY KANAN – Untuk memperingati jari jadi Kabupaten Way Kanan dan Hari Pendidikan Nasional, Pemkab Way Kanan menggelar serangkaian kegiatan kesenian. Salah satunya adalah Festival Kuda Kepang yang diikuti 20 sanggar kesenian kuda kepang dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Way Kanan, Sabtu (10/5).
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Sukamaju, Kecamatan Bumi Agung, itu dihadiri ribuan warga Way Kanan. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, guru, dan pelajar dari berbagai kecamatan di Way Kanan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan, Gino Vanolie, mengatakan Festival Kuda Kepang atau biasa disebut kuda lumping merupakan upaya melestarikan budaya Nusantara. Maka, kata Gino, yang terpenting pada festival tersebut bukanlah siapa pemenangnya.
“Seni kuda kepang merupakan salah satu seni budaya Nusantara yang perlu dilestarikan. Ikut festival berarti turut melestarikan aset kebudayaan. Pentas kesenian ini diharapkan bukan hanya menjadi tontonan, tetapi tuntutan dalam kehidupan,” mantan aktivis kesenian kampus Universitas Lampung itu.
Festival Kuda Kepang di Way Kanan (Ist) |
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Sukamaju, Kecamatan Bumi Agung, itu dihadiri ribuan warga Way Kanan. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, guru, dan pelajar dari berbagai kecamatan di Way Kanan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan, Gino Vanolie, mengatakan Festival Kuda Kepang atau biasa disebut kuda lumping merupakan upaya melestarikan budaya Nusantara. Maka, kata Gino, yang terpenting pada festival tersebut bukanlah siapa pemenangnya.
“Seni kuda kepang merupakan salah satu seni budaya Nusantara yang perlu dilestarikan. Ikut festival berarti turut melestarikan aset kebudayaan. Pentas kesenian ini diharapkan bukan hanya menjadi tontonan, tetapi tuntutan dalam kehidupan,” mantan aktivis kesenian kampus Universitas Lampung itu.
0 comments:
Post a Comment