Aan Frimadona Rosa/Teraslampung.com
JAKARTA – Pengumuman kelulussn ujian nasional siswa SMA/SMK/MA dilakukan secara serentak hari ini, Selasa (20/5/2014). Dari peserta Ujian Nasional tahun ini yang berjumlah 2.804.659 siswa jenjang SMA/SMK/MA, sebanyak 8.970 di antaranya tidak lulus.
Secara nasional tingkat kelulusan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Dari 2.795.694 murid yang lulus atau 99,52 persen untuk SMA/MA dan 99,90 persen untuk SMK turun 0,01 persen dari tahun lalu yakni 99,53 persen untuk SMA/MA dan 99,94 persen untuk SMK.
Kriteria penentuan kelulusan dilihat dari nilai UN tetapi juga nilai rapor atau nilai sekolah dengan komposisi 60 persen dan 40 persen. Peserta ujian tidak lulus jika nilai rata-rata akhir 5,5 dan nilai setiap mata pelajarn 4,0.
Peringkat tertinggi nilai UN tahun ini 58,05 untuk kelompok IPA atas nama Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius DKI Jakarta dan 55,85 untuk kelompok IPS atas nama Nur Afifah Widyaningrum dari SMAN 1 Yogyakarta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan,Ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK/MAK yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 April 2014 telah berakhir. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan hasil ujian nasional tingkat SMA/MA dan SMK/MAK tahun 2014 secara umum. Jumlah peserta UN tingkat SMA/MA secara nasional sebanyak 1.632.757 orang, dan SMK sebanyak 1.171.907 orang.
“Dari jumlah peserta UN tingkat SMK/MAK terdapat 1.171.907 orang, peserta yang lulus UN terdapat 1.170.748 orang atau 99,90 persen lulus. Setelah digabungkan antara nilai UN murni dengan nilai sekolah, peserta tidak lulus terdapat 1.159 orang atau 0,10 persen dengan bobot nilai UN 60 persen dan 40 persen nilai sekolah,” kata M. Nuh.
Peserta didik tingkat SMA/MA/SMK dinyatakan lulus ujian nasional, kata Mendikbud, jika nilai rata-rata nilai akhir paling rendah 5,5 dan tiap mata pelajaran paling rendah 4,0. “Meskipun nilai rata-ratanya 8, tetapi ada satu mata pelajaran kurang dari 4 itupun juga tidak akan lulus,” ungkap Mendikbud.
“Jumlah tidak lulus terbanyak ada di Aceh dengan jumlah 785 orang, namun pada tahun ini sudah terdapat penurunan jumlah angka ketidak lulusan dari pada tahun lalu,” ungkap Mendikbud.
Mendikbud mengatakan distribusi nilai UN murni untuk SMA/SMK rata-rata 5,84 dan Madrasah Aliyah (MA) memiliki rata-rata 5,73.
“Agak susah diterima dengan logika kalau ada kecurangan yang sifatnya masif nasional, karena rata-ratanya tidak akan 5,84. Kalau ada kecurangan pastinya rata-ratanya bisa 8 keatas. Kita tidak ingin terjebak di dalam persepsi, dan kami berpegang kepada analisis data,” ujar Mendikbud
Siswa SMA rayakan kelulusan dengan konvoi. (foto ist) |
Secara nasional tingkat kelulusan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Dari 2.795.694 murid yang lulus atau 99,52 persen untuk SMA/MA dan 99,90 persen untuk SMK turun 0,01 persen dari tahun lalu yakni 99,53 persen untuk SMA/MA dan 99,94 persen untuk SMK.
Kriteria penentuan kelulusan dilihat dari nilai UN tetapi juga nilai rapor atau nilai sekolah dengan komposisi 60 persen dan 40 persen. Peserta ujian tidak lulus jika nilai rata-rata akhir 5,5 dan nilai setiap mata pelajarn 4,0.
Peringkat tertinggi nilai UN tahun ini 58,05 untuk kelompok IPA atas nama Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius DKI Jakarta dan 55,85 untuk kelompok IPS atas nama Nur Afifah Widyaningrum dari SMAN 1 Yogyakarta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan,Ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK/MAK yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 April 2014 telah berakhir. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan hasil ujian nasional tingkat SMA/MA dan SMK/MAK tahun 2014 secara umum. Jumlah peserta UN tingkat SMA/MA secara nasional sebanyak 1.632.757 orang, dan SMK sebanyak 1.171.907 orang.
“Dari jumlah peserta UN tingkat SMK/MAK terdapat 1.171.907 orang, peserta yang lulus UN terdapat 1.170.748 orang atau 99,90 persen lulus. Setelah digabungkan antara nilai UN murni dengan nilai sekolah, peserta tidak lulus terdapat 1.159 orang atau 0,10 persen dengan bobot nilai UN 60 persen dan 40 persen nilai sekolah,” kata M. Nuh.
Peserta didik tingkat SMA/MA/SMK dinyatakan lulus ujian nasional, kata Mendikbud, jika nilai rata-rata nilai akhir paling rendah 5,5 dan tiap mata pelajaran paling rendah 4,0. “Meskipun nilai rata-ratanya 8, tetapi ada satu mata pelajaran kurang dari 4 itupun juga tidak akan lulus,” ungkap Mendikbud.
“Jumlah tidak lulus terbanyak ada di Aceh dengan jumlah 785 orang, namun pada tahun ini sudah terdapat penurunan jumlah angka ketidak lulusan dari pada tahun lalu,” ungkap Mendikbud.
Mendikbud mengatakan distribusi nilai UN murni untuk SMA/SMK rata-rata 5,84 dan Madrasah Aliyah (MA) memiliki rata-rata 5,73.
“Agak susah diterima dengan logika kalau ada kecurangan yang sifatnya masif nasional, karena rata-ratanya tidak akan 5,84. Kalau ada kecurangan pastinya rata-ratanya bisa 8 keatas. Kita tidak ingin terjebak di dalam persepsi, dan kami berpegang kepada analisis data,” ujar Mendikbud
0 comments:
Post a Comment