Bambang Satriaji, Mas Alina Arifin/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG -Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 dipastikan hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden-calon wakil presiden, yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Jokowi-JK sudah mendafarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tadi siang (19/5), sementara Prabowo-Hatta sudah memantapkan koalisisi partai pendukung dan siap mendaftar ke KPU.Koalisi parpol pendukung Jokowi-JK agak lebih ramping dibanding pendukung Prabowo-Hatta. Di atas kertas, berdasarkan perolehan suara parpol pada Pemilu 9 April 2014 lalu, Prabowo-Hatta lebih unggul,yakni dengan total dukungan suara sebanyak 48,95 dari total pemilih. Sementara pasangan Jokowi-JK hanya 39,97 persen dari total suara sah Pemilu 2014.
Berdasarkan persentase dan jumlah kursi parpol pendukung kedua pasangan, tampak bahwa pasangan Prabowo-Hatta lebih unggul dengan total 48,95 suara atau 292 kursi di DPR RI 2014-2019. Sementara pasangan Jokowi-JK hanya didukung oleh koalisi parpol dengan persentase suara 39,97 persen atau 207 kursi di parlemen.
Meski begitu, hitungan di atas kertas itu tidak bisa menjadi rujukan keberhasilan memenangi Pilpres.Masih banyak faktor determinan atau faktor ‘X’ yang berpengaruh. Misalnya, rekam jejak capres-cawapres, komunikasi politik dalam dua bulan terakhir, ketokohan kandidat di mata calon pemilih, ideologi, dan lain-lain.
Faktor ‘X’ lain yang juga acap memengaruhi pilihan adalah proksimiti (kedekatan) suku, dan kesan (citra). Citra Prabowo yang ditangkap publik sebagai sosok cerdas dan tegas akan memberikan keuntungan, utamanya bagi pemilih kelas menengah ke atas. Sementara citra Jokowi sebagai orang kampung dan rakyat kebanyakan akan menjadi kekuatan Jokowi.
Di luar perhitungan matematis, secara bodohan bisa dikatakan pasangan yang bisa menguasai Jawa Timur,Jawa Tengah, dan Jaa Barat akan sukses meraih kursi presiden-wakil presiden. Sebab, tiga daerah itulah lumbung suara pemilu selama ini.
Di luar perhitungan matematis, secara bodohan bisa dikatakan pasangan yang bisa menguasai Jawa Timur,Jawa Tengah, dan Jaa Barat akan sukses meraih kursi presiden-wakil presiden. Sebab, tiga daerah itulah lumbung suara pemilu selama ini.
Persentase suara dan jumlah parpol di DPR pendukung Jokowi-JK:
1. PDIP =18,95% = 23.681.471 suara = 109 kursi DPR
2. Partai Nasdem=6,72% = 8.402.812 suara = suara = 35 kursi DPR
3. Partai Kebangkitan Bangsa = 9,04 % = 11.298.957 = 47 kursi DPR
4. Partai Hanura = 5,26% = 6.579.498 = 16 kursi DPR
Total 39,97 % = 207 kursi di DPR
Persentase suara dan jumlah parpol di DPR pendukung Prabowo-Hatta Rajasa:
1. Gerindra= 11,81% = 14.760.371 suara =73 kursi DPR
2. PAN= 7,59% = 9.481.621 suara = 49 kursi DPR
3. PKS =6,79% = 8.480.204 suara = 40 kursi DPR
4. PPP= 6,53% =8.157.488 suara = 39 kursi DPR
5. Golkar 14,75 % = 18.432.312 suara = 91 kursi DPR
6. PBB= 1,48 % = 1.825.750 suara = tanpa kursi di DPR
Total 48,95 = 292 kursi di DPR
0 comments:
Post a Comment