Siti Qodratin, Oyos Saroso H.N
TERASLAMPUNG, BANDARLAMPUNG--PT Wijaya Karya (Wika) Beton, anak perusahaan PT Wika, akan segera membangun pabrik beton dan areal pemanfaatan bahan baku beton seluas 90 hektare di Desa Sumur, Yogaloka, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Panrik beton tersebut akan menjadi pabrik beton terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Wika Beton, Wilfred Singkali, mengatakan pabrik tersebut untuk memenuhi memenuhi permintaan bahan material seiring dengan maraknya proyek infrastruktur. Pabrik yang berada di wilayah paling selatan Pulau Sumatera itu direncanakan akan memproduksi 700.000 ton/ tahun beton dengan diameter 2 meter dan tinggi 60 meter, lama pemanfaatan quarry atau material beton sekitar 60 tahun ke depan.
"Keberadaan kami berdasarkan tuntutan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan khususnya wilayah Sumatera. Untuk tahap awal dengan dua jalur, kami menargertkan produksi 150 ton," kata Wilfred, Jumat (23/5).
Winfred mengatakan meskipun lokasi pabrik berada di Lampung, tetapi pada tahap awal para pekerja akan didatangkan dari Bogor dan daerah lain di Pulau Jawa.lainnya.
"Ke depan, pasti kami akan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal Lampung sendiri, tentunya setelah kami mendidik mereka," katanya.
Ia juga berjanji akan memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza menyambut baik didirikannya pabrik beton di wilayahnya. Apalagi, kata Riycko, pabrik beton milik PT Wika Beton yang ada di Lampung Selatan nantinya akan menjadi pabrik beton terbesar di Asia Tenggara.
“Ini akan membuat sejarah baru di Lampung.Lampung paling terdepan di Sumatera masuk dalam rencanan MP3EI. Salah satunya Jembatan Selat Sunda dan Jalan Tol Trans Sumatera," kata dia.
Ia memaparkan setiap hari libur ditemukan arus lintas barang dan jasa angkutan. Menjadi terganggu mana kala jalan yang difasilitasi oleh pemerintah pusat hanya jalan berkelas tiga.
"Ini jalan nasional, kalau kita perhatikan sudah banyak bergelombang karena kondisi pegunungan, harus pemerintah pusat memberi perhatian pada kami," ujar dia.
Rycko mengharapkan PT Wika bisa memberi bermanfaat pada Lampung Selatan, terutama mendukung mewujudkan pembangunan infrastruktur.
Pada tahap awal, pembangunan pabrik pada tahap awal itu akan menghabiskan dana sebesar Rp 350 miliar. Dana sebesar itu untuk pengembangan pabrik, prasarana pendukung yakni jeti dan quarry. Sumber dana itu sebagian besar berasal dari dana Initial Public Offering dan sisanya 10% dari kas internal perusahaan.
Di Lampung Selatan Wika Beton akan membangun dua jalur produksi cylinder pile di atas lahan seluas 26 hektare dan mengakusisi quarry (bahan baku untuk material) seluas 41 hektare. Dengan dua jalur itu, anak perusahaan PT Wika ini berharap mampu menggenjot produksi sekitar 150.000 ton per tahun dengan kontribusi pendapatan yang dapat mencapai Rp 250 miliar.Jika permintaan cylinder pile semakin besar, Wika Beton menargetkan dapat menambah hingga delapan jalur dengan kapasitas 700.000 ton per tahun.
Persiapan produksi cylinder pile di Lampung ini ditujukan untuk beberapa proyek infrastruktur yang sudah dikantongi Wika Beton. Misalnya Proyek Jembatan Dompak di Kepulauan Riau, proyek pembangunan dermaga dan jeti swasta, dan Proyek Jembatan Selat Sunda.
TERASLAMPUNG, BANDARLAMPUNG--PT Wijaya Karya (Wika) Beton, anak perusahaan PT Wika, akan segera membangun pabrik beton dan areal pemanfaatan bahan baku beton seluas 90 hektare di Desa Sumur, Yogaloka, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Panrik beton tersebut akan menjadi pabrik beton terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Wika Beton, Wilfred Singkali, mengatakan pabrik tersebut untuk memenuhi memenuhi permintaan bahan material seiring dengan maraknya proyek infrastruktur. Pabrik yang berada di wilayah paling selatan Pulau Sumatera itu direncanakan akan memproduksi 700.000 ton/ tahun beton dengan diameter 2 meter dan tinggi 60 meter, lama pemanfaatan quarry atau material beton sekitar 60 tahun ke depan.
"Keberadaan kami berdasarkan tuntutan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan khususnya wilayah Sumatera. Untuk tahap awal dengan dua jalur, kami menargertkan produksi 150 ton," kata Wilfred, Jumat (23/5).
Winfred mengatakan meskipun lokasi pabrik berada di Lampung, tetapi pada tahap awal para pekerja akan didatangkan dari Bogor dan daerah lain di Pulau Jawa.lainnya.
"Ke depan, pasti kami akan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal Lampung sendiri, tentunya setelah kami mendidik mereka," katanya.
Ia juga berjanji akan memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza menyambut baik didirikannya pabrik beton di wilayahnya. Apalagi, kata Riycko, pabrik beton milik PT Wika Beton yang ada di Lampung Selatan nantinya akan menjadi pabrik beton terbesar di Asia Tenggara.
“Ini akan membuat sejarah baru di Lampung.Lampung paling terdepan di Sumatera masuk dalam rencanan MP3EI. Salah satunya Jembatan Selat Sunda dan Jalan Tol Trans Sumatera," kata dia.
Ia memaparkan setiap hari libur ditemukan arus lintas barang dan jasa angkutan. Menjadi terganggu mana kala jalan yang difasilitasi oleh pemerintah pusat hanya jalan berkelas tiga.
"Ini jalan nasional, kalau kita perhatikan sudah banyak bergelombang karena kondisi pegunungan, harus pemerintah pusat memberi perhatian pada kami," ujar dia.
Rycko mengharapkan PT Wika bisa memberi bermanfaat pada Lampung Selatan, terutama mendukung mewujudkan pembangunan infrastruktur.
Pada tahap awal, pembangunan pabrik pada tahap awal itu akan menghabiskan dana sebesar Rp 350 miliar. Dana sebesar itu untuk pengembangan pabrik, prasarana pendukung yakni jeti dan quarry. Sumber dana itu sebagian besar berasal dari dana Initial Public Offering dan sisanya 10% dari kas internal perusahaan.
Di Lampung Selatan Wika Beton akan membangun dua jalur produksi cylinder pile di atas lahan seluas 26 hektare dan mengakusisi quarry (bahan baku untuk material) seluas 41 hektare. Dengan dua jalur itu, anak perusahaan PT Wika ini berharap mampu menggenjot produksi sekitar 150.000 ton per tahun dengan kontribusi pendapatan yang dapat mencapai Rp 250 miliar.Jika permintaan cylinder pile semakin besar, Wika Beton menargetkan dapat menambah hingga delapan jalur dengan kapasitas 700.000 ton per tahun.
Persiapan produksi cylinder pile di Lampung ini ditujukan untuk beberapa proyek infrastruktur yang sudah dikantongi Wika Beton. Misalnya Proyek Jembatan Dompak di Kepulauan Riau, proyek pembangunan dermaga dan jeti swasta, dan Proyek Jembatan Selat Sunda.
0 comments:
Post a Comment