Zaenal Asikin/Teraslampung.com
BANDAR LAMPUNG - Supian Sauri (50), seorang ustad warga Kampung Batu Suluh II, Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung tewas setelah kawanan begal yang merampas sepeda motor. Mayat korban ditemukan oleh warga sekitar dan teman korban di bawah tebing di Jalan Raya Suban, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Selasa (20/5) sekira pukul 03.00 WIB.
Kejadian pembegalan itu terjadi pada dini hari sekira pukul 01.30 WIB, saat korban pulang sehabis menjadi penceramah di sebuah acara pengajian di Telukbetung Barat, Bandarlampung. Korban yang diketahui pulang bersama rekannya mengendarai sepeda motor. Namun, rekannya berhasil lolos sementara dirinya menjadi korban kawanan begal tersebut.
Korban tewas dengan lima luka tusuk di sekujur tubuhnya. Sementara rekannya yang lolos kembali bersama warga untuk mencari korban. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di sekitar lokasi pembegalan dengan tubuh bersimbah darah.
Kapolsek Panjang AKP Nelson F. Manik mengatakan informasi yang dihimpun pihaknya di lokasi kejadian perkara dan dari keterangan saksi mata, pelaku diperkirakan berjumlah empat orang. Menurut Kapolsek, polisi sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara.
Ilustrasi begal motor. |
Kejadian pembegalan itu terjadi pada dini hari sekira pukul 01.30 WIB, saat korban pulang sehabis menjadi penceramah di sebuah acara pengajian di Telukbetung Barat, Bandarlampung. Korban yang diketahui pulang bersama rekannya mengendarai sepeda motor. Namun, rekannya berhasil lolos sementara dirinya menjadi korban kawanan begal tersebut.
Korban tewas dengan lima luka tusuk di sekujur tubuhnya. Sementara rekannya yang lolos kembali bersama warga untuk mencari korban. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di sekitar lokasi pembegalan dengan tubuh bersimbah darah.
Kapolsek Panjang AKP Nelson F. Manik mengatakan informasi yang dihimpun pihaknya di lokasi kejadian perkara dan dari keterangan saksi mata, pelaku diperkirakan berjumlah empat orang. Menurut Kapolsek, polisi sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara.
0 comments:
Post a Comment