Prabowo dan Hatta Rajasa dalam deklarasi pasangan capres-cawapres, di Jakarta, beberapa hari lalu. (ist) |
JAKARTA - Tim sukses pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menargetkan meraih 55 persen dukungan masyarakat Indonesia di Pemilu Presiden yang diselenggarakan pada 9 Juli 2014.
“Target kemenangan kita di atas 50 persen, sekitar 55 persen. Namun, kami setidaknya bisa mengamankan suara Golkar pada Pemilu Legislatif lalu, yaitu 18 juta lebih,” kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo – Hatta dari Partai Golkar, Mahyudin, di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Muhyidin menegaskan, sebagai salah satu partai pengusung Prabowo-Hatta dama Pilpres 2014, Golkar akan melibatkan semua sayap, kader, dan stakeholder partai, mulai tingkat daerah hingga pusat.
“Golkar akan melibatkan semua stakeholder. Seluruh kader dari tingkat pusat sampai daerah termasuk anggota legislatif, gubernur, dan walikota. Memenangkan capres dengan target di atas 55 persen. Memerintahkan ke seluruh jajaran Partai Golkar mengamankan suara Golkar berdasarkan hasil Pileg sebesar 18 juta lebih," kata Muhyidin, di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Nely Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (23/5).
Secara matematis, Muhyidin mengungjapkan hitung-hitungan target 55 persen perolehan suara tersebut adalah berdasarkan jumlah suara parpol koalisi Prabowo-Hatta, yaitu Gerindra, PKS, PAN, Golkar, dan PBB, di Pileg yaitu 48,93 persen suara. Jadi, Prabowo-Hatta hanya tinggal mencari sekitar 6 persen suara lagi untuk mencapai target.
"Kalau bekerja maksimal saya kira kita akan memenangkan Pilpres."
Sisa suara itu ditargetkan dari swing voter. Mahyudin yakin Prabowo-Hatta akan memenangkan hati para pemilih yang belum menentukan pilihannya untuk Pilpres 2014.
Pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu Partai Golkar meraih 14,75 persen, kedua terbanyak setelah PDI Perjuangan dengan perolehan suara 18,95 persen. Perolehan suara Partai Golkar sebenarnya sedikit lebih unggjul dibanding Partai Demokrat.Namun, dalam konstelasi politik dan lobi-lobi menjelang pendaftaran bakal calon presiden-calon wakil presiden di KPU, Aburizal Bakri (ARB) sebagai capres Golkar gagal mendapatkan pasangan. ARB.
ARB yang diberi mandat Rapimnas Partai Golkar memilih kawan koalisi akhirnya memilih bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PBB yang mengusung Prabowo-Hatta Rajasa sebagai calon presiden-wakil presiden. Jika Prabowo menjadi presiden, ARB akan mendapatkan jabatan sebagai Menteri Utama atau sekelas dengan Perdana Menteri.
0 comments:
Post a Comment