Bambang Satriaji/Teraslampung.com
JAKARTA - Wakil Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya mengundurkan diri dari partai beringin. Pengunduran Luhut sudah disampaikan ke DPP Partai Golkar lewat surat resmi. Pengunduran diri Luhur dilakukan karena Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakri memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo-Hatta Rajasa sebagai calon presiden-calon wakil presiden dalam Pemilu 2014.
“Setelah mempertimbangkan secara matang dan mendalam berbagai perkembangan politik yang menimpa partai kita yang kita cintai bersama akhir-akhir ini, maka melalui surat ini saya secara resmi mengajukan pengunduran diri saya dari kedudukan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar terhitung hari ini, tanggal 21 Mei 2014,” ujar Luhut, di Jakarta, Kamis (22/5).
Luhut mengaku dirinya sudah berbicara langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) pada tanggal 19 Mei 2014 lalu. Kepada Icall, Luhut mengungkapkan keingannya untuk mendukung Capres Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, saat ditanya wartawan kenapa dia tidak mendukung Prabowo yang juga pernah menjadi bawahannya di militer, Luhut mengaku justru karena pernah sama-sama di militer dan Prabowo pernah menjadi anak buahnya maka dirinya tidak mau memilih Prabowo.
Luhut Panjaitan dan Prabowo pernah bekerja dalam kesatuan yang sama. Prabowo pernah menjadi wakil Luhut di Detasemen 81 Antiteror pada tahun 1983. Ketika itu Luhut berpangkat Mayor sementara Prabowo masih berpangkat kapten.
Luhut mengaku Mantan Dubes Singapura ini mengklaim, bahwa Jokowi merupakan presiden terbaik saat ini.
Tentang Prabowo, Luhut mengaku tetap memberi apresiasi. "Saya mengenal dia yang selalu memegang kata-katanya," kata Luhut.
Meski begitu, Luhut tidak sependapat dengan keputusan Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ia menilai Jokowi lebih pantas sebagai calon presiden RI karena kejujuran dan ketegasannya dalam memimpin.
Luhut Panjaitan (ist) |
JAKARTA - Wakil Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya mengundurkan diri dari partai beringin. Pengunduran Luhut sudah disampaikan ke DPP Partai Golkar lewat surat resmi. Pengunduran diri Luhur dilakukan karena Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakri memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo-Hatta Rajasa sebagai calon presiden-calon wakil presiden dalam Pemilu 2014.
“Setelah mempertimbangkan secara matang dan mendalam berbagai perkembangan politik yang menimpa partai kita yang kita cintai bersama akhir-akhir ini, maka melalui surat ini saya secara resmi mengajukan pengunduran diri saya dari kedudukan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar terhitung hari ini, tanggal 21 Mei 2014,” ujar Luhut, di Jakarta, Kamis (22/5).
Luhut mengaku dirinya sudah berbicara langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) pada tanggal 19 Mei 2014 lalu. Kepada Icall, Luhut mengungkapkan keingannya untuk mendukung Capres Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, saat ditanya wartawan kenapa dia tidak mendukung Prabowo yang juga pernah menjadi bawahannya di militer, Luhut mengaku justru karena pernah sama-sama di militer dan Prabowo pernah menjadi anak buahnya maka dirinya tidak mau memilih Prabowo.
Luhut Panjaitan dan Prabowo pernah bekerja dalam kesatuan yang sama. Prabowo pernah menjadi wakil Luhut di Detasemen 81 Antiteror pada tahun 1983. Ketika itu Luhut berpangkat Mayor sementara Prabowo masih berpangkat kapten.
Luhut mengaku Mantan Dubes Singapura ini mengklaim, bahwa Jokowi merupakan presiden terbaik saat ini.
Tentang Prabowo, Luhut mengaku tetap memberi apresiasi. "Saya mengenal dia yang selalu memegang kata-katanya," kata Luhut.
Meski begitu, Luhut tidak sependapat dengan keputusan Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ia menilai Jokowi lebih pantas sebagai calon presiden RI karena kejujuran dan ketegasannya dalam memimpin.
0 comments:
Post a Comment