Pameran Candi di Art and Culture Lotte Shopping Avenue, Jakarta, 2-8 Desember 2013. |
"Kami ingin ‘memindahkan’ candi ke tengah-tengah kita, masyarakat perkotaan. Supaya informasi tentang candi, baik mengenai konsep pembangunan dan teknik pembangunan, sampai di masyarakat perkotaan," kata Sri Patmiarsi R, Kepata Sub-Direktorat Eksplorasi dan Dokumentasi Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, di Jakarta, Kamis (5/12).
Sri mengatakan mal dipilih sebagai lokasi pameran untuk mendekatkan budaya fisik kepada masyarakat yang ada di perkotaan. Sehingga diharapkan, tidak hanya masyarakat di pedesaan yang mengenal candi, tetapi juga masyarakat perkotaan.
Sementara Sekretaris Ditjen Kebudayaan Gatot Gautama mengatakan, saat ini terdapat berbagai tantangan dalam pelestarian candi-candi di Indonesia. Di antaranya minim informasi masyarakat mengenai upaya konservasi dan pelestarian candi sebagai cagar budaya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman menyelenggarakan pameran dengan memilih mall sebagai lokasinya.
"Tujuan pameran ini agar masyarakat dapat berperan dalam pelestarian warisan budaya bangsa, yang terbukti memiliki peran penting dalam membangun peradaban bangsa," ujar Gatot saat pembukaan pameran. Pameran "Kisah Negeri 1001 Candi" merupakan tindak lanjut dari kegiatan penerbitan buku Candi-candi di Indonesia.
Pameran menampilkan foto-foto candi yang ada di berbagai daerah di Indonesia, informasi mengenai sejarah candi dan teknik pembuatannya, serta ada juga miniatur Candi Borobudur. Beberapa kegiatan pendukung dalam pameran antara lain talk show, workshop membatik, workshop wayang kardus, dan perlombaan menggambar untuk anak-anak.
Penulis: B. Satriaji/Jakarta
0 comments:
Post a Comment