Kebiasaan tidur larut malam rupanya bukan hanya bisa mengundang berbagai jenis penyakit. Lebih dari itu, kekurangan jam tidur juga dapat menimbulkan lingkaran gelap di bagian bawah mata atau kerap disebut sebagai mata panda.
Hal ini dapat terjadi karena area bagian bawah mata termasuk dalam jaringan ikat longgar yang mudah bengkak, terisi cairan atau lemak. Selain itu, daerah ini juga memiliki kulit yang lebih tipis dan sensitif jika dibandingkan dengan kulit pada bagian tubuh lain.
Pada saat tubuh mengalami kelelahan ataupun stres, jaringan ikat mata di bagian bawah kulit akan melonggar yang pada akhirnya tampak seperti kantung. Adapun warna hitam yang muncul merupakan penampakan dari kantung mata yang mengendur tadi.
"Karena kulit meregang dan kendur, maka terkesan berwarna hitam. Hal ini sama seperti siku jika diluruskan," ujar dr. Odih Fachruzi.
Selain itu, lanjut dia, gaya gravitasi juga memiliki andil terhadap kehadiran kantung mata. Gravitasi bisa menyebabkan cairan mengumpul di bagian bawah mata yang membuat area tersebut terkesan membengkak.
"Karena kantung mata termasuk jaringan ikat longgar yang dapat dipengaruhi gravitasi, maka saat kita terlalu lama beraktivitas, bisa membuat area ini semakin tertarik ke bawah," ucap dokter lulusan Universitas Jenderal Ahmad Yani ini.
Namun demikian, sambung dia, kemunculan mata panda sebenarnya bukan hanya didorong oleh kebiasaan kurang tidur semata. Di luar itu, ada faktor gaya hidup yang dapat memengaruhinya.
"Kebiasaan merokok, minum alkohol, serta rhinitis alergi juga bisa memicu munculnya lingkaran hitam di bawah mata," paparnya.
Untuk itu, sambung Odih, meski lingkaran hitam tersebut tidak berpengaruh pada kesehatan, ada baiknya segala penyebab yang membuat kantung mata muncul segera dihindari. Caranya, dengan mengurangi kebiasaan tidur larut malam dan upayakan istirahat cukup sekitar 7-8 jam sehari.
Selain itu, hindari minuman yang mengandung alkohol. "Rokok juga perlu dihindari karena punya efek negatif bagi kesehatan," tukas dia.(Heru Budhiarto)
Hal ini dapat terjadi karena area bagian bawah mata termasuk dalam jaringan ikat longgar yang mudah bengkak, terisi cairan atau lemak. Selain itu, daerah ini juga memiliki kulit yang lebih tipis dan sensitif jika dibandingkan dengan kulit pada bagian tubuh lain.
Pada saat tubuh mengalami kelelahan ataupun stres, jaringan ikat mata di bagian bawah kulit akan melonggar yang pada akhirnya tampak seperti kantung. Adapun warna hitam yang muncul merupakan penampakan dari kantung mata yang mengendur tadi.
"Karena kulit meregang dan kendur, maka terkesan berwarna hitam. Hal ini sama seperti siku jika diluruskan," ujar dr. Odih Fachruzi.
Selain itu, lanjut dia, gaya gravitasi juga memiliki andil terhadap kehadiran kantung mata. Gravitasi bisa menyebabkan cairan mengumpul di bagian bawah mata yang membuat area tersebut terkesan membengkak.
"Karena kantung mata termasuk jaringan ikat longgar yang dapat dipengaruhi gravitasi, maka saat kita terlalu lama beraktivitas, bisa membuat area ini semakin tertarik ke bawah," ucap dokter lulusan Universitas Jenderal Ahmad Yani ini.
Namun demikian, sambung dia, kemunculan mata panda sebenarnya bukan hanya didorong oleh kebiasaan kurang tidur semata. Di luar itu, ada faktor gaya hidup yang dapat memengaruhinya.
"Kebiasaan merokok, minum alkohol, serta rhinitis alergi juga bisa memicu munculnya lingkaran hitam di bawah mata," paparnya.
Untuk itu, sambung Odih, meski lingkaran hitam tersebut tidak berpengaruh pada kesehatan, ada baiknya segala penyebab yang membuat kantung mata muncul segera dihindari. Caranya, dengan mengurangi kebiasaan tidur larut malam dan upayakan istirahat cukup sekitar 7-8 jam sehari.
Selain itu, hindari minuman yang mengandung alkohol. "Rokok juga perlu dihindari karena punya efek negatif bagi kesehatan," tukas dia.(Heru Budhiarto)
0 comments:
Post a Comment