Jakarta, teraslampung.com--Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2013 Jumat, (14/2) mengumumkan hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tenaga honorer kategori II (K2) untuk 83 pemerintah daerah yang tersebar di 5 provinsi, dan dua kabupaten di NTB dan 3 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Kelima provinsi dimaksud adalah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat,dan Sulawesi Utara.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengungkapkan, untuk Sumatera Barat terdiri dari 20 pemda, meliputi satu Pemprov Sumbar, tujuh pemkot, dan 12 kabupaten. Sedangkan Jambi, terdiri dari 12 pemda, meliputi Pemprov Jambi, sembilan kabupaten, dan dua pemerintah kota. Selanjutnya hasil tes tersebut bisa diakses melalui cpns.menpan.go.id, dan sscn.bkn.go.id.
Adapun Sumatera Selatan, menurut Herman, meliputi 16 pemda, terdiri dari Pemprov Sumsel, empat pemkot, dan 11 kabupaten. Sementara honorer K-II yang diumumkan dari Lampung, meliputi 15 pemda, yakni pemprov Lampung, dua kota dan 12 kabupaten. Pengumuman juga dilakukan untuk K-II Sulawesi Utara, yang meliputi 15 pemda, yakni Pemprov Sulut, empat pemkot, dan 10 kabupaten.
Selain kelima provinsi tersebut, lanjut Herman, ada 2 pemda di NTB yang juga hasil tes CPNS tenaga honorer K2nya diumumkan, yakni kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Bima, serta tiga dari Sumatera Utara, yakni Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kota Merdan, dan Kota Siantar.
Hati-Hati
Sementara itu Kabag Komunikasi Publik Kementerian PAN-RB Suwardi mengimbau masyarakat, khususnya tenaga honorer K2, agar lebih berhati-hati dan selektif dalam menanggapi rumor yang berkembang dalam masyarakat terkait dengan pengumuman kelulusan tenaga honorer K2 ini.
Suwardi mengatakan, pihaknya tidak ingin menanggapi rumor, apalagi yang disebarkan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Kementerian PAN-RB. “Sekarang ini banyak penipuan yang menggunakan jalur media sosial, seperti pesan singkat atau facebook. Hal seperti itu bisa saja terjadi dengan mengambil korban para tenaga honorer,” ujar Suwardi.
Ia menunjuk contoh adanya pengaduan guru honorer K2 dari SDN 12 Semper Barat, yang mengaku mendapat pesan singkat secara berantai dari Kementerian PAN-RB.Dalam pesan singkat yang disebar melalui forum group honorer Jakarta diungkapkan, tanggal 19 akan ada pengumuman honorer tahap dua, masih ada lima ribu formasi untuk profesi guru yang masih kosong, dan akan diusahakan untuk diisi oleh honorer Jakarta.
“Semua itu tidak benar. Pengumuman kelulusan tenaga honorer kategori 2 untuk Provinsi DKI Jakarta yang sudah disampaikan melalui website Kementerian PAN-RB dan BKN itu sudah final,” tegas Suwardi.
Lebih lanjut Suwardi mengimbau masyarakat dan para tenaga honorer untuk lebih waspada, dan tidak terbawa oleh rumor yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungajwab. “Penipuan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Honorer harus lebih hati-hati lagi,” tandas Suwardi. (Dewira)
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengungkapkan, untuk Sumatera Barat terdiri dari 20 pemda, meliputi satu Pemprov Sumbar, tujuh pemkot, dan 12 kabupaten. Sedangkan Jambi, terdiri dari 12 pemda, meliputi Pemprov Jambi, sembilan kabupaten, dan dua pemerintah kota. Selanjutnya hasil tes tersebut bisa diakses melalui cpns.menpan.go.id, dan sscn.bkn.go.id.
Adapun Sumatera Selatan, menurut Herman, meliputi 16 pemda, terdiri dari Pemprov Sumsel, empat pemkot, dan 11 kabupaten. Sementara honorer K-II yang diumumkan dari Lampung, meliputi 15 pemda, yakni pemprov Lampung, dua kota dan 12 kabupaten. Pengumuman juga dilakukan untuk K-II Sulawesi Utara, yang meliputi 15 pemda, yakni Pemprov Sulut, empat pemkot, dan 10 kabupaten.
Selain kelima provinsi tersebut, lanjut Herman, ada 2 pemda di NTB yang juga hasil tes CPNS tenaga honorer K2nya diumumkan, yakni kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Bima, serta tiga dari Sumatera Utara, yakni Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kota Merdan, dan Kota Siantar.
Hati-Hati
Sementara itu Kabag Komunikasi Publik Kementerian PAN-RB Suwardi mengimbau masyarakat, khususnya tenaga honorer K2, agar lebih berhati-hati dan selektif dalam menanggapi rumor yang berkembang dalam masyarakat terkait dengan pengumuman kelulusan tenaga honorer K2 ini.
Suwardi mengatakan, pihaknya tidak ingin menanggapi rumor, apalagi yang disebarkan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Kementerian PAN-RB. “Sekarang ini banyak penipuan yang menggunakan jalur media sosial, seperti pesan singkat atau facebook. Hal seperti itu bisa saja terjadi dengan mengambil korban para tenaga honorer,” ujar Suwardi.
Ia menunjuk contoh adanya pengaduan guru honorer K2 dari SDN 12 Semper Barat, yang mengaku mendapat pesan singkat secara berantai dari Kementerian PAN-RB.Dalam pesan singkat yang disebar melalui forum group honorer Jakarta diungkapkan, tanggal 19 akan ada pengumuman honorer tahap dua, masih ada lima ribu formasi untuk profesi guru yang masih kosong, dan akan diusahakan untuk diisi oleh honorer Jakarta.
“Semua itu tidak benar. Pengumuman kelulusan tenaga honorer kategori 2 untuk Provinsi DKI Jakarta yang sudah disampaikan melalui website Kementerian PAN-RB dan BKN itu sudah final,” tegas Suwardi.
Lebih lanjut Suwardi mengimbau masyarakat dan para tenaga honorer untuk lebih waspada, dan tidak terbawa oleh rumor yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungajwab. “Penipuan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Honorer harus lebih hati-hati lagi,” tandas Suwardi. (Dewira)
0 comments:
Post a Comment