Oyos Saroso H.N./Teraslampung.com
Penyair Ahmadun Yosi Herfanda itu bawannya serius. Jarang sekali dia melucu, apalagi melucu di acara televisi. Namun, begitu dia melucu lewat komentar di Facebook, tawa pun tak tertahan.
Penyair Ahmadun Yosi Herfanda itu bawannya serius. Jarang sekali dia melucu, apalagi melucu di acara televisi. Namun, begitu dia melucu lewat komentar di Facebook, tawa pun tak tertahan.
Berikut humor Ahmadun pada salah satu komentar di foto saya yang dipromosikan penyair asal Aceh, Mustafa Ismail. Kelucuan Ahmadun diciptakan pada sekitar Senin (27/1/2014) sekitar pukul 21.00 WIB:
"KENTUT" SASTRAWAN PALING BERPENGARUH:
Suatu hari, di sebuah hotel di Puncak, Bogor, diadakan lomba kentut para sastrawan terkemuka. Barang siapa yang kentutnya paling bau, dan mampu membuat sastrawan lain terpaksa keluar dari ruang lomba, akan dinobatkan sebagai "Sastrawan Paling Berpengaruh".
Suatu hari, di sebuah hotel di Puncak, Bogor, diadakan lomba kentut para sastrawan terkemuka. Barang siapa yang kentutnya paling bau, dan mampu membuat sastrawan lain terpaksa keluar dari ruang lomba, akan dinobatkan sebagai "Sastrawan Paling Berpengaruh".
Dimulailah dari sastrawan paling tua, "tuuuuutttt", suaranya keras, tapi hanya dapat mebuat sastrawan lain tertawa, karena sama sekali tidak bau. Disusul sastrawan yang agak muda, "tuet tuet tuet", gagal lagi, karena hanya suaranya yang lucu dan bikin ketawa.
Setelah hampir semua memperdengarkan aneka kentutnya dan gagal berpengaruh baunya, tibalah giliran sastrawan yang paling mua, "duuussss", suaranya aneh dan bauknya luar biasa. Sastrawan yang lain pun dibuat tak tahan lagi, dan semua segera meninggalkan ruangan.
Maka, malam itu juga langsung dinobatkanlah dia sebagai "Sastrawan Indonesia Paling Berpengaruh Sepanjang Zaman". Begitulah, alkisah, cara pemilihan sastrawan paling berpengaruh versi kisah sastra abal-abal.....
0 comments:
Post a Comment