Sampah Visual Pemilu Masih Banyak yang Belum Dibersihkan

Sampah visual di  Kelurahan Gulak-Galik, Telukbetung Utara, Bandarlampung, Selasa (7/4)

Siti Qodratin Auliia/Teraslampung.com

Bandarlampung—Memasuki hari kedua masa tenang Pemilu 2014, Senin (7/4) sampah visual atau alat peraga kampanye (APK) masih bertebaran di Kota Bandarlampung. Parpol dan caleg yang memasang APK tersebut seolah cuek saja dengan terus membiarkan APK terpasang di pinggir jalan protokol maupun pinggir jalan lingkungan kelurahan.

Di depan Pasar Ramayana Jl. Radin Intan Bandarlampung,misalnya, baliho bergambar caleg DPR RI Zulkifli Hasan masih berdiri gagah. Tak jauh dari tempat itu ada juga baliho yang dipasang tim calon gubernur Herman HN. Pemandangan serupa terjadi hampir di semua ruas jalan di Bandarlampung.

Di sepanjang jalan Diponegoro hingga Jl WR Supratman menuju Pasar Kangkung, baliho berukuran raksasa juga masih terpasang. Beberapa warga mengaku sebenarnya mau mencabuti baliho-baliho tersebut untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakat, tetapi mereka takut.

"Plastik yang ada gambarnya kan masih bisa dipakai buat alaas jualan di pasar,sementara kayunya bisa jadi kayu baka. Tapi kami takut mencabut baliho. Nanti dimarahi sama pemilihnya atau oleh Satpol PP," kata Rohman, 43, seorang pedagang di Pasar Kangkung Bandarlampung, Senin (7/4).

Masturoh, 31, warga Kelurahan Gulak-Galik, Telukbetung Utara, Bandarlampung mengaku sudah mencabut dua baliho APK karena jengkel sehari-semalam APK yang ada di dekat rumahnya tidak dicabut oleh pemiliknya.

“Dibilang mencuri ya biarkan saja. Soalnya kalau menunggu pemiliknya mencabut, kapan mereka mau mencabut? Masa sih mereka yang memasang lalu menyuruh Satpol PP atau Pemkot yang mencabut?” ujar Marturoh.

Masturoh mengaku APK yang semrawut di pinggir jalan protokol hanya merusak pemandangan dan menjadi sampah. “Itu kan sama saja dengan sampah. Saya bakar saja bersama gambarnya sekalian,” kata dia.

12:36 AM