Bambang Satriaji/Teraslampung.com
JAKARTA—Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/1/2014) siang. Anas datang bersama kerabat, tanpa didampingi pengacaranya. Anas akan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lain.
Mengenakan kemeja putih—seragam ormas PPI—Anas terlihat santai. Kepada para wartawan, ia kembali membantah jika dirinya tidak mau dipanggil KPK.
“Nama saya Anas, bukan KPK,” kata Anas, berseloroh, sebelum memasuki gedung KPK.
Pengamanan di sekitar gedung KPK tampak lebih ketat menjelang Anas datang. Sebanyak 400 polisi siaga di kantor KPK.
Anas dituduh terlibat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lain. Dalam persidangan tindak pidana koruosi, nama Anas beberapa kali disebut. Anas misalnya disebut mendapatkan aliran dana sebesar Rp 2,21 miliar dari proyek Hambalang. Uang itu diduga digunakan untuk mencalonkan diri Anas sebagai ketua umum Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.
Sebelumnya beberapa kali Anas menegaskan dirinya tidak terlibat dalam korupsi proyek Hambalang.
 |
| Anas Urbaningrum sebelum masuk Gedung KPK, Jumat (10/1). Dok Liputan6 |
Mengenakan kemeja putih—seragam ormas PPI—Anas terlihat santai. Kepada para wartawan, ia kembali membantah jika dirinya tidak mau dipanggil KPK.
“Nama saya Anas, bukan KPK,” kata Anas, berseloroh, sebelum memasuki gedung KPK.
Pengamanan di sekitar gedung KPK tampak lebih ketat menjelang Anas datang. Sebanyak 400 polisi siaga di kantor KPK.
Anas dituduh terlibat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lain. Dalam persidangan tindak pidana koruosi, nama Anas beberapa kali disebut. Anas misalnya disebut mendapatkan aliran dana sebesar Rp 2,21 miliar dari proyek Hambalang. Uang itu diduga digunakan untuk mencalonkan diri Anas sebagai ketua umum Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.
Sebelumnya beberapa kali Anas menegaskan dirinya tidak terlibat dalam korupsi proyek Hambalang.
0 comments:
Post a Comment