728x90 AdSpace

  • Berita Terkini

    Friday, January 24, 2014

    Puisi Ahmad Yulden Erwiin

    Lirik Narita

    Kumasuki  wajahmu. Sebuah  ruang  tunggu
    kini terkunci. Satu elevator dari pecahan mimpi,
                         kebohongan serupa kertas tisu di toilet usia,

    dinding menara pemantau dari sayatan luka:
                        Bandara dari serpihan tanda tanya. Cermin
    di matamu telah  menyusun  lekuk hidungku,

                         kerut keningku, juga seuntai tanka pada maut
    dan permainan warnanya. Tak ada yang mesti
                         kautunggu. Misteri  itu telah jadi sebutir salju.

    Lalu kauingat  sepoi angin di teras rumahmu
                         adalah  film-film  kosong  di layar  batinku.
    Kaumasuki wajahku. Detik-detik berguguran

                            menjelma laron-laron cahaya, juga metafora
    tentang api lilin yang membakarnya. Cermin
                           telah pecah di mataku.  Satu ilusi telah sirna.

    Sekarang, ruang  tunggu itu kembali  terbuka.
                            Namun, lekas kaubatalkan jadwal terbangku,
    dan telah kaupilih sunyi untuk menghantarku:

                                Pulang ke langit matamu.




    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Puisi Ahmad Yulden Erwiin Rating: 5 Reviewed By: r3nc0n9
    Scroll to Top