Isbedy Stiawan ZS/Teraslampung.Com
Bandarlampung—Menyikapi maraknya pemberitaan bagi-bagi bingkisan gula putih yang mengarah ke cagub Ridho Ficardo, Berlian Tihang mengaku tidak terusik. Bahkan, menurut cagub yang diusung PDI Perjuangan ini, sangat bersyukur. Pasalnya, dengan bagi-bagi gula itu masyarakat bisa menikmati gula yang diproduksi dari bumi Lampung sendiri.
“Kalau selama ini, sebelum adanya pemilihan gubernur (pilgub), barangkali gula yang diproduksi Sugar Group dijual ke luar Lampung maka sekarang dibagi cuma-cuma kepada masyarakat,” kata Berlian, saat ditemui di kediamannya di Rajabasa, Sabtu (15/3) malam.
Meski begitu, ia tetap menyayangkan praktik politik uang. Sebab, kata dia, tindakan tersebut sama saja membodohkan rakyat. “Masyarakat kita sekarang sudah cerdas, saya yakin tak akan terpengaruh oleh serangan sembako ataupun bingkisan gula,” tegasnya.
Berlian Tihang yang berpasangan dengan Mukhlis Basri ini mengaku, kerap mendengar adanya bagi-bagi bingkisan gula dari pasangan M. Ridho Ficardo-Bakhtiar Basri. Bahkan, panitia pengawas (panwas) di beberapa kota/kabupaten telah menemukan indikasi praktik money politic tersebut.
“Kalau Panwas sudah menemukan bukti adanya politik uang dengan membagi-bagikan bingkisan gula, saran saya diproses saja secara hukum. Sehingga pengadilan yang memutuskan apakah benar pelanggaran dan harus didiskualifikasi. Atau bingkisan itu memang tak bertuan,” ujar Berlian Tihang.
Menurut mantan Sekretaris Daerah Provinsi Provinsi (Sekdaprov) Lampung ini, pembagian paket gula tidak mengejutkan. Namun, dirinya mengaku, justru lebih hormat apabila Sugar Group Companies ingin memakmurkan rakyat tanpa harus menabur-nabur gula untuk mendukung salah satu pasangan cagub-cawagub.
Untuk itu, dia tegas mengatakan siap mundur dari calon gubernur Lampung jika Sugar Group tulus ingin memakmurkan rakyat Lampung.
“Ya, saya siap mundur kalau perusahaan gula itu mau membagi-bagi lahan HGU (Hak Guna Usaha) yang dikelolanya kepada rakyat Lampung. Apakah mau? Apakah mereka benar-benar ingin memakmurkan masyarakat?” tantangnya.
Berlian yakin masyarakat Lampung cerdas. Mereka mau menerima pemberian bingkisan, tetapi belum tentu akan memilih orangnya. Apalagi, dia menambahkan, banyak cerita pengalaman masa lalu yang buruk dengan berbagai bentuk intimidasi.
“Sekarang masyarakat sudah tak mau lagi dijajah,” katanya, tanpa merinci istilah dijajah tersebut.
Masyarakat, kata dia lagi, tidak buta. Pasti tahu siapa di belakang pasangan cagub-cawagub yang diusung Partai Demokrat itu. “Ya Sugar (maksudnya Sugar Group, Red), dan pengusahanya (maksudnya Ny Lee, Red).”
Baca juga: Tim Ridho Membantah Bagi-Bagi Gula
Baca juga: Di Panjang dan Sumur Putri Bandarlampung, Sebanyak 14 Ton Gula Putih Dititipkan di Rumah Penduduk
Baca juga: Lagi, Bingkisan Gula Ditemukan Panwaslu Lamtim
Baca juga: Hantu Pilgub, Hantu Pilek
Bandarlampung—Menyikapi maraknya pemberitaan bagi-bagi bingkisan gula putih yang mengarah ke cagub Ridho Ficardo, Berlian Tihang mengaku tidak terusik. Bahkan, menurut cagub yang diusung PDI Perjuangan ini, sangat bersyukur. Pasalnya, dengan bagi-bagi gula itu masyarakat bisa menikmati gula yang diproduksi dari bumi Lampung sendiri.
“Kalau selama ini, sebelum adanya pemilihan gubernur (pilgub), barangkali gula yang diproduksi Sugar Group dijual ke luar Lampung maka sekarang dibagi cuma-cuma kepada masyarakat,” kata Berlian, saat ditemui di kediamannya di Rajabasa, Sabtu (15/3) malam.
Meski begitu, ia tetap menyayangkan praktik politik uang. Sebab, kata dia, tindakan tersebut sama saja membodohkan rakyat. “Masyarakat kita sekarang sudah cerdas, saya yakin tak akan terpengaruh oleh serangan sembako ataupun bingkisan gula,” tegasnya.
Berlian Tihang yang berpasangan dengan Mukhlis Basri ini mengaku, kerap mendengar adanya bagi-bagi bingkisan gula dari pasangan M. Ridho Ficardo-Bakhtiar Basri. Bahkan, panitia pengawas (panwas) di beberapa kota/kabupaten telah menemukan indikasi praktik money politic tersebut.
“Kalau Panwas sudah menemukan bukti adanya politik uang dengan membagi-bagikan bingkisan gula, saran saya diproses saja secara hukum. Sehingga pengadilan yang memutuskan apakah benar pelanggaran dan harus didiskualifikasi. Atau bingkisan itu memang tak bertuan,” ujar Berlian Tihang.
Menurut mantan Sekretaris Daerah Provinsi Provinsi (Sekdaprov) Lampung ini, pembagian paket gula tidak mengejutkan. Namun, dirinya mengaku, justru lebih hormat apabila Sugar Group Companies ingin memakmurkan rakyat tanpa harus menabur-nabur gula untuk mendukung salah satu pasangan cagub-cawagub.
Untuk itu, dia tegas mengatakan siap mundur dari calon gubernur Lampung jika Sugar Group tulus ingin memakmurkan rakyat Lampung.
“Ya, saya siap mundur kalau perusahaan gula itu mau membagi-bagi lahan HGU (Hak Guna Usaha) yang dikelolanya kepada rakyat Lampung. Apakah mau? Apakah mereka benar-benar ingin memakmurkan masyarakat?” tantangnya.
Berlian yakin masyarakat Lampung cerdas. Mereka mau menerima pemberian bingkisan, tetapi belum tentu akan memilih orangnya. Apalagi, dia menambahkan, banyak cerita pengalaman masa lalu yang buruk dengan berbagai bentuk intimidasi.
“Sekarang masyarakat sudah tak mau lagi dijajah,” katanya, tanpa merinci istilah dijajah tersebut.
Masyarakat, kata dia lagi, tidak buta. Pasti tahu siapa di belakang pasangan cagub-cawagub yang diusung Partai Demokrat itu. “Ya Sugar (maksudnya Sugar Group, Red), dan pengusahanya (maksudnya Ny Lee, Red).”
Baca juga: Tim Ridho Membantah Bagi-Bagi Gula
Baca juga: Di Panjang dan Sumur Putri Bandarlampung, Sebanyak 14 Ton Gula Putih Dititipkan di Rumah Penduduk
Baca juga: Lagi, Bingkisan Gula Ditemukan Panwaslu Lamtim
Baca juga: Hantu Pilgub, Hantu Pilek
0 comments:
Post a Comment