Yogyakarta, Teraslampung.Com—Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X mengibaratkan, pemilihan umum 2014 sebagai ajang lomba balap mobil. Sebuah pertandingan yang penuh dengan intrik dan ancaman gesekan.
“Pemilih juga diibaratkan sebagai penonton, yang mendapat tawaran untuk memilih pembalap sebagai simbol calon wakil rakyat, yang sebenarnya penuh dengan intrik dan ancaman akan terjadinya gesekan, terutama saat berkampanye,” kata Sri Sultan HB X di Alun-alun Yogyakarta, Sabtu (15/03/2014) petang.
Dalam deklarasi kampanye damai yang digelar 12 partai politik peserta pemilu, Gubernur Sri Sultan menyatakan, pemilu 2014 ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan perubahan yang mendasar guna pemulihan martabat bangsa.
“Masyarakat jangan sampai terkotak kotak hanya karena berbeda calon dan aspirasi dari partai politik,” tegasnya.
Karena itu, Sri Sultan HB X mengharapkan Pemilu 2014 ini bukan sebagai ajang perebutan kekuasaan. “Karena itu, pemilih juga harus hati-hati,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubenrur Yogyakarta itu juga melakukan simulasi pencoblosan surat suara pada Pemilu 2014.
Sejumlah 12 partai politik peserta pemilu juga melakukan deklarasi dan menandatangani kesepakatan untuk kampanye damai. (editor isbedy stiawan zs)
0 comments:
Post a Comment